Buku baru punya sindi.
Selasa, 30 September 2014
Tanda-tanda dan gejala TBC
Dari kelompok yang bukan pengidap HIV namun kemudian terinfeksi Tuberkulosis, 5-10% di antaranya menunjukkan perkembangan penyakit aktif selama masa hidup mereka. Sebaliknya, dari kelompok yang terinfeksi HIV dan juga terinfeksi Tuberkulosis, ada 30% yang menunjukkan perkembangan penyakit aktif. Tuberkulosis dapat menginfeksi bagian tubuh mana saja, tapi paling sering menginfeksi paru-paru (dikenal sebagai Tuberkulosis paru).[ Bila Tuberkulosis berkembang di luar paru-paru, maka disebut TB ekstra paru. TB ekstra paru juga bisa timbul bersamaan dengan TB paru. Tanda dan gejala umumnya antara lain demam, menggigil, berkeringat di malam hari,hilangnya nafsu makan, berat badan turun, dan lesu. Dapat pula terjadijari tabuh yang signifikan.
TB paru
Bila infeksi Tuberkulosis yang timbul menjadi aktif, sekitar 90%-nya selalu melibatkan paru-paru. Gejala-gejalanya antara lain berupanyeri dada dan batuk berdahak yang berkepanjangan. Sekitar 25% penderita tidak menunjukkan gejala apapun (yang demikian disebut "asimptomatik"). Kadangkala, penderita mengalami sedikit batuk darah. Dalam kasus-kasus tertentu yang jarang terjadi, infeksi bisa mengikis ke dalam arteri pulmonalis, dan menyebabkan pendarahan parah yang disebut Aneurisma Rasmussen. Tuberkulosis juga bisa berkembang menjadi penyakit kronis dan menyebabkan luka parut luas di bagian lobus atas paru-paru. Paru-paru atas paling sering terinfeksi. Alasannya belum begitu jelas. Kemungkinan karena paru-paru atas lebih banyak mendapatkan aliran udara atau bisa juga karena drainase limfa yang kurang baik pada paru bagian atas.
TB ekstra paru
Dalam 15–20% kasus aktif, terjadi penyebaran infeksi hingga ke luar organ pernapasan dan menyebabkan TB jenis lainnya.[ TB yang terjadi di luar organ pernapasan disebut "tuberkulosis ekstra paru". TB ekstra paru umumnya terjadi pada orang dewasa dengan imunosupresi dan anak-anak. TB ekstra paru muncul pada 50% lebih kelompok pengidap HIV. Lokasi TB ekstra paru yang bermakna termasuk: pleura (pada TB pleuritis), sistem saraf pusat (pada meningitisTB), dan sistem kelenjar getah bening (padaskrofuloderma leher). TB ekstra paru juga dapat terjadi di sistem urogenital (yaitu pada Tuberkulosis urogenital) dan pada tulang dan persendian (yaitu pada penyakit Pott tulang belakang). Bila TB menyebar ke tulang maka dapat disebut "TB tulang", yang merupakan salah satu bentuk osteomielitis. Ada lagi TB yang lebih serius yaitu TB yang menyebar luas dan disebut sebagai TB diseminata, atau biasanya dikenal dengan nama Tuberkulosis Milier. Di antara kasus TB ekstra paru, 10%-nya biasanya merupakan TB Milier.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
Pengobatan tbc tradisional dengan daun sirsak
Pengobatan tbc tradisional bisa Anda dapatkan dari kebaikan kulit manggis dan daun sirsak, dimana kandungan dari kedua bahan tersebut memiliki kemampuan dalam membasmi virus dan bakteri Mycobacterium tuberculosis (virus penyebab penyakit tbc).

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Untuk bisa sembuh dari penyakit tbc yakni dengan membunuh bakteri yang sudah dikenal kebal terhadap antibiotik.
Dan ternyata kulit manggis dan daun sirsak ini sudah terbukti bisa membunuh virus dan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tbc.
Pengobatan tbc tradisional dengan daun sirsak dan kulit manggis

Daun sirsak dengan kandungan acetogenin-nya mampu melawan bakteri penyebab tbc, bahkan virus yang lebih kebal dari virus tbc. Penelitian yang dilakukan di amerika serikat telah membuktikan bahwa daun sirsak tidak hanya baik melawan viru bakteri Mikobakterium tuberkulosa, bahkan virus Hiv, virus malaria dan imunospresif dan virus herpes simleks (HSV-1) yang menyerang kulit.
Pada tahun 1997 Para peneliti di Universitas Purdue, Amerika Serikat menyatakan, bahwasannya NADH dehidrogenase pada ekstrak daun sirsak berperan sebagai penghambat inveksi virus HIV. NADH dehidrogenase merupakan enzim yang berada dalam protein yang terikat oleh membrane dari sistem transport electron mitokondria. Selain itu, hasil penelitian yang tercantum dalam review Laporan Ilmiah Skaggs tahun 1997 sampai 1998 menyatakan annonaceous acetogenins terutama yang berdekatan dengan cincin bis-tetrahidrofuran (THF) berperan sebagai sitotoksik terhadap aktivitas virus malaria dan imunospresif (Zuhud, 2011). Menurut Padma dkk. (1999), ekstrak daun sirsak dapat melawan virus herpes simleks (HSV-1) yang menyerang kulit.
Menurut Takashi dkk. (2006), senyawa acetogenins dan beberapa alkaloid murisolin, cauxine, couclamine, stepharine, dan reticulin di dalam daun sirsak mampu bertindak sebagai antibakteri. Kandungan fitokimia annonaceous acetogenins pada ekstrak daun sirsak merupakan agen aktif antibakteri.
Menurut Takashi dkk. (2006), senyawa acetogenins dan beberapa alkaloid murisolin, cauxine, couclamine, stepharine, dan reticulin di dalam daun sirsak mampu bertindak sebagai antibakteri. Kandungan fitokimia annonaceous acetogenins pada ekstrak daun sirsak merupakan agen aktif antibakteri.

Sedangkan pada kulit manggis Beberapa penelitian tentang kulit manggis mempublikasikan bahwasannya senyawa xanthone pada kulit manggis bersifat antimikroba terhadap MRSA (methicillin resistant staphylococcus aureus), yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi parah. Penyakit akibat MRSA memang tidak dikenal di Indonesia. Namun di beberapa negara, seperti Amerika, bakteri ini sangat menakutkan karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kematian pada penderitanya.
Hasil penelitian di Tokyo pada tahun 2003, menunjukkan bahwa antioksidan xanthone dalam manggis (dan kulit manggis) juga memiliki efek antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC) dan staphylococcus aureus (penyebab infeksi dan gangguan pencernaan).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suksamran pada tahun 2003, kandungan alpha-mangostin, beta-mangostin, dan garcinone B pada manggis mampu menghambat pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit paru-paru atau tuberkulosis (TBC).
Manfaat dan kandungan dari kedua bahan alami tersebut bisa Anda dapatkan di obat herbal ace maxs, dimana obat herbal ace maxs ini diramu dengan teknologi modern dan diawasi oleh para pakar ahli sehingga semua kandungan dari kulit manggis dan daun sirsak mampu diambil dengan sempurna.
Yang terpenting dari obat herbal ace maxs adalah tidak adanya kandungan atau bahan kimia, juga tidak berbahan pengawet sehingga sangat aman dikonsumsi tanpa ada efeksamping.
Langganan:
Komentar
(
Atom
)
© Buku Baru 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates